Jalan-Jalan di Pusat Kota Nagoya, ALONE!

Hiiii, readers I'm back!
Well, memang bener kata banyak penulis, kalau menulis itu bukan hanya butuh waktu tetapi juga butuh kemauan untuk memulainya. Like me, who has been procrastinating this writing since months ago, sejak aku sudah kembali ke Indonesia.. Though, aku tetap berusaha produktif, dan jang! inilah tulisan yang ke-3 di blogku ini.

Kali ini, aku mau menceritakan tentang pengalamanku jalan-jalan sendirian di malam hari di sekitar Nagoya Station dan Sakae, yang bisa dibilang the Center of Nagoya, Japan. Kalau dipikir-pikir lagi, kok aku berani banget ya dulu? Kalau ga salah itu baru hari ke-2 ku loh di negeri orang haha. Dan, FYI, kedua orangtuaku sudah mengingatkan, jangan coba-coba jalan sendiri, or lebih tepatnya aku biasa bilang setelah aku eksekusi sih, dan afterwards aku bakal tetap dimarahin for being too careless, just because I'm a girl. Anyway, solo travelling itu memang sudah jadi impianku. Ya ini tidak bisa dibilang solo travelling juga, kan hanya stroll around the city, tetapi memang kalau orang yang sedikit penakut dan masih awam dengan kehidupan di luar negaranya, ya wajar menganggap aku kok berani banget ya keluar malam-malam, sendiri pula.

To be honest, tujuanku pada waktu itu hanyalah mau melihat city lights, which was my dream. Cukup klise sih. Namun, buat aku yang lahir dan tinggal selama hampir 18 tahun di kota kecil di Jawa Barat dan kuliah di Yogyakarta, yang jarang banget gedung-gedung tinggi bahkan pencakar langit yang kalau malam itu cahayanya cantik banget. Ya pastilah, unlike Jakarta. Nah, tinggal di Nagoya menjadi kesempatanku untuk menggapai mimpi itu, karena ya Nagoya is one of the biggest cities in Japan, after Tokyo and Osaka. Jadilah, aku memberanikan diri untuk keluar sekitar jam 7 malam, jalan kaki dari dorm ke Yagoto Nisseki Station hanya sekitar 5 menit dan naik kereta bawah tanah menuju Nagoya Station dan dilanjut ke Sakae.

Nah, akses transportasi di Jepang itu memang mudah sekali! Makanya aku memberanikan diri untuk jalan-jalan sendiri, bahkan ketika aku masih belum terlalu fasih dengan bahasa Jepangku. Dari dormku yang dekat dengan Yagoto Nisseki Station, aku hanya perlu turun di Motoyama Station untuk transfer dan naik ke kereta yang menuju arah Nagoya Station. Pokoknya, dari Meijou Line (berwarna ungu), aku harus berpindah ke Higashiyama Line (berwarna kuning). Untungnya, Sakae dan Nagoya Station itu berada di satu line dan satu arah pula. Sakae dulu lalu Nagoya Station. Kedua station itu adalah the busiest stations in Nagoya, karena Sakae itu adalah the center of shopping and entertaiment, sedangkan Nagoya Station itu the center of offices, shopping malls juga dan pastinya kalau mau naik shinkansen ke kota-kota lain, Nagoya Station adalah station utama dan jalurnya terlengkap, that's why it is always packed with people. Ga lebay sih, memang benar-benar penuh dan di daerah Nagoya Station itu lebih banyak orang-orang yang berpakaian kantor, resmi-resmi gitu deh dan they look soooo busy.

Sebelumnya, aku memang sudah research jauh-jauh hari tentang Nagoya, terutama pusat kotanya. Dan, karena itulah saat aku sampai di Nagoya, baru dua hari tinggal di sana, aku sudah penasaran sekali, ingin melihat kemegahan pusat kotanya, apalagi di malam hari, yang aku yakin pasti sangat berbeda sekali vibesnya dibandingkan dengan tempat aku tinggal. Nah, biar ga makin penasaran, nih foto-fotonya!



JR Central Towers and Takashimaya Dept. Store inside 


Outside view of Nagoya Station

Crowdedness



The TV Tower which looks like Eiffel Tower :))
This amazing spaceship-like place in Sakae, where young people gather

Komentar

Postingan Populer