2022, A Blessing in Disguise
Pagi ini hari ke-10 di tahun 2023, aku melewati jalanan sempit di sekitar Jalan Kudus yang biasa dilewati di pagi hari ketika harus mencari lauk untuk mengisi perut. Aku menyadari betapa beragamnya orang-orang yang bekerja, lalu lalang, terdiam, tertawa dan mungkin bersedih selama aku berjalan. Rasa syukur yang ku ucapkan ketika bisa bertemu orang-orang yang tak ku kenal sebelumnya dan pada akhirnya memahami tentang diri mereka, menjadi salah satu hal yang menjadi sebuah keharusan bagiku di awal tahun ini.
Jika melihat ke belakang, tahun 2022 merupakan tahun dimana aku masih berusaha mengenal diriku sendiri. Pekerjaan baru, bertemu orang baru, mengalami perpisahan, dan merasakan betapa indahnya kehidupan tanpa batasan untuk pergi ke luar negeri.
Melalui tulisan ini, aku ingin mengenang momen-momen di tahun 2022 yang lekat di pikiran dan hatiku. Momen-momen dimana aku memahami bahwa rekaman digital sangatlah penting tapi tak juga kalah penting dengan pengalaman pribadi yang tersimpan hanya untuk diri sendiri.
1. Di akhir tahun 2021 sampai awal tahun 2022, aku menghabiskan waktu dengan keluarga. Kami melakukan road trip ke Bali dengan mobil yang dikemudikan oleh ayahku yang sudah berumur hampir 60 tahun. Ada ketakutan dan juga kebahagiaan karena bisa mewujudkan momen quality time dengan ayah yang saat itu sedang berulang tahun.
2. Di tahun 2022 aku menangani banyak pekerjaan yang beragam dan mulai diberikan beberapa tanggung jawab langsung untuk kontak dengan klien. Hal ini merupakan milestone yang aku syukuri karena telah terlewati. Ada rasa cemas, kecewa, bahagia saat selesai, dan juga stres yang meluputi perjalanan itu. Di perjalanannya, 2022 merupakan tahun yang sangat sibuk bagi pekerjaanku yang baru seumur jagung.
3. Pada bulan Februari dan Maret 2022 aku menerima acceptance letter dari Cornell dan University of California Berkeley, US. Sebuah kebahagiaan yang tidak terungkap dengan kata-kata. Sebenarnya aku pun diterima di Utrecht dan Mastricht. Kampus yang menjadi piliha ke-3 dan ke-4 untuk melanjutkan ke jenjang master. Namun, kabar baik itu tidak diiringi dengan kabar menyenangkan dari hasil beasiswa. Aku gagal di semua beasiswa di awal tahun 2022, sehingga aku tidak bisa berangkat pada bulan Agustus 2022.
4. Walaupun di awal tahun 2022 seakan menjadi pukulan yang berat, pertengahan tahun hingga akhir tahun 2022 menjadi titik balik yang indah bagiku. Aku mengumpulkan keberanian dan mempersiapkan hal dengan lebih terarah dan tidak ngoyo. Dan akhirnya aku lolos beasiswa LPDP dan akan melanjutkan s2 di UC Berkeley di Agustus 2023. Sangatlah mengagetkan, dalam 1 tahun Tuhan bisa memberikan ujian sekaligus berita baik yang tidak ku duga.
5. Rasanya 2022 yang aku alami penuh dengan pencapaian diri yang terlihat bagi banyak orang, tapi sejujurnya banyal hal yang tidak terhitung dan mungkin orang tidak menyadarinya bahwa di tahun 2022 ini juga mengajarkanku banyak pelajaran kehidupan, self-growth, dan banyak hal-hal lain. Aku bersyukur di tahun 2022 ini aku mengunjungi tempat-tempat baru dan mengenal banyak orang baru. Hal yang ku pikir mustahil dijalani pada tahun lalu. Highlight terbaik tahun ini adalah bisa mengunjungi Swiss, Italia dan Vietnam di bulan Desember 2022 ini. Penutup tahun yang begitu indah dan penuh pelajaran-- mungkin akan melanjutkan perjalanan ini di tulisan berikutnya.
Dari semua hal yang aku sampaikan, banyak hal-hal lain yang cukup sulit disampaikan melalui tulisan ini, karena mungkin terlalu personal. Namun, satu hal tambahan yang aku alami di tahun 2022 adalah aku bertemu banyak teman dan sahabat lama yang selama ini aku rindukan. It's really good to see all of you from far and from up close. Thanks for being there, friends.
***
Komentar
Posting Komentar